Pada suatu kesempatan, Sang Buddha menderita penyakit ringan
pada lambung perut dan ia menyuruh Upavana Thera untuk mencari air panas dari
Devahita, sang brahmana.
Sang brahmana sangat senang karena mempunyai kesempatan yang
sangat langka untuk memberikan sesuatu kepada Sang Buddha. Maka sebagai
tambahan dari sekedar air panas, ia memberi sirup gula kepada sang thera untuk
Sang Buddha.
Di vihara, Upavana Thera memberikan air hangat untuk mandi
kepada Sang Buddha. Setelah mandi ia memberi Sang Buddha campuran sirup gula
dan air hangat. Setelah minum campuran tersebut Beliau segera merasa lega.
Sang brahmana kemudian datang dan bertanya kepada Sang
Buddha, “Bhante! Pemberian yang dilakukan kepada siapa yang memberikan manfaat terbesar
bagi seseorang?”
Kepadanya Sang Buddha berkata, “Brahmana! Suatu pemberian
yang dilakukan kepada seseorang yang telah meninggalkan semua kejahatan adalah
yang paling bermanfaat.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 423 berikut:
Seseorang yang mengetahui
semua kehidupannya yang lampau, yang dapat melihat keadaan surga dan neraka,
yang telah mencapai akhir kelahiran, telah mencapai kesempurnaan pandangan
terang, suci, murni, dan sempurna kebijaksanaannya, maka ia Kusebut seorang
‘brahmana’.
Pada akhir khotbah Dhamma itu, brahmana menjadi
teguh keyakinannya terhadap ‘Sang Tiga Permata’ (Buddha, Dhamma dan Sangha),
dan menjadi pengikut awam Sang Buddha yang berbakti.
Komentar
Posting Komentar