Bhikkhu Kokalika telah berkata kasar dan kejam kepada dua
murid utama Sang Buddha, Sariputta dan Maha Moggallana. Oleh karena perbuatan
buruknya itu Kokalika terkena musibah dan meninggal dunia, lahir kembali di
alam neraka Paduma. Mengetahui kejadian itu, para bhikkhu mengatakan bahwa
Kokalika telah mengalami penderitaan di alam neraka karena ia tidak bisa
mengendalikan lidahnya.
Kepada para bhikkhu tersebut, Sang Buddha berkata, “Para
bhikkhu, seorang bhikkhu hendaknya berusaha mengendalikan lidahnya; tingkah
lakunya harus baik; pikirannya harus tenang, bisa dikendalikan, dan tidak
mengejar obyek-obyek yang menyenangkan.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 363 berikut:
Seorang bhikkhu yang
mengendalikan lidahnya, yang berbicara dengan bijaksana dan tidak sombong, yang
dapat menerangkan Dhamma beserta artinya, maka akan kedengaran indah ucapannya.
Komentar
Posting Komentar