Ada seorang bhikkhu, setelah menggunakan barang-barang perabotan, seperti tempat tidur, kursi panjang, dan peralatan milik vihara, meninggalkannya begitu saja barang-barang itu dengan tidak mengembalikannya ke tempat semula. Membiarkannya terkena hujan dan matahari, dan menjadi sarang semut-semut puith. Ketika bhikkhu-bhikkhu lain menegurnya karena kebiasaannya yang tidak bertanggung jawab, dia akan menjawab dengan cepat dan tajam: “Saya tidak mempunyai maksud untuk menghancurkan barng-barang tersebut, lagipula barang-barang itu hanya akan mengalami kerusakan kecil,” dan lain-lain. Selanjutnya dia meneruskan kebiasaan yang sama. Ketika Sang Buddha datang dan mengetahui hal tersebut, Beliau berkata kepada bhikkhu tersebut: “Kamu seharusnya tidak meremehkan perbuatan buruk, walau sekecil apapun, karena itu akan menjadi besar jika kamu melakukannya sebagai kebiasaan.” Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 121 berikut: Jangan meremehkan kejahatan walaupun kecil, dengan berkata