Suatu ketika, Sariputta Thera bertanya kepada pamannya
seorang brahmana apakah ia telah melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Sang brahmana menjawab bahwa ia telah membuat persembahan senilai
seribu kahapana setiap bulan untuk pertapa-pertapa Nigantha, dan berharap untuk
dapat terlahir kembali di alam brahma dalam kehidupannya yang akan datang.
Sariputta Thera menjelaskan kepadanya bahwa gurunya telah
memberikan harapan yang salah dan mereka sendiri pun tidak mengetahui jalan
menuju alam brahma. Kemudian Sariputta Thera membawa pamannya menghadap Sang
Buddha, dan memohon kepada Sang Buddha untukmenjelaskan Dhamma, yang dengan
pasti akan membawa seseorang ke alam brahma.
Sang Buddha berkata, “Brahmana, persembahan sesendok dana
makanan kepada seorang suci akan lebih baik daripada persembahan seribu
kahapana kepada orang yang tidak suci.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 106 berikut:
Biarpun bulan demi
bulan seseorang mempersembahkan seribu korban selama seratus tahun, namun lebih
baik jika ia menghormati orang yang memiliki pengendalian diri, walaupun hanya
sesaat saja.
Paman Sariputta Thera
mencapai tingkat kesucian sotapatti ketika khotbah Dhamma itu berakhir.
Komentar
Posting Komentar