Seorang umat awam bernama Chattapani yang merupakan seorang
anagami tinggal di Savatthi. Pada satu kesempatan, Chattapani menghadap Sang
Buddha di Vihara Jetavana, mendengarkan
khotbah Dhamma dengan penuh hormat dan penuh perhatian.
Ketika itu Raja Pasenadi juga sedang mengunjungi Sang
Buddha. Chattapani tidak berdiri sebab dia berpikir bahwa berdiri berarti dia
memberikan hormat kepada raja bukan kepada Sang Buddha. Raja menganggap hal ini
adalah suatu penghinaan dan melanggar peraturan. Sang Buddha mengetahui
pemikiran Raja Pasenadi, maka Beliau memuji Chattapani, yang sangat baik dalam
Dhamma dan juga telah mencapai tingkat kesucian anagami.
Mendengar hal ini, Raja Pasenadi sangat terpesona dan
memberikan penghormatan kepada Chattapani.
Pada pertemuan berikutnya, raja bertemu dengan Chattapani
dan berkata, “Anda sangat pandai; dapatkah anda datang ke istana dan memberikan
pelajaran Dhamma kepada kedua orang istriku?” Chattapani menolak tetapi beliau
menyarankan untuk meminta izin kepada Sang Buddha agar menugaskan seorang
bhikkhu untuk memberikan pelajaran Dhamma. Raja menghampiri Sang Buddha dan
menceritakan maksudnya. Sang Buddha memerintahkan Ananda untuk memberikan
pelajaran Dhamma secara teratur kepada Ratu Malika dan Ratu Vasabhakhattiya di
istana.
Setelah beberapa waktu, Sang Buddha bertanya kepada Ananda
tentang kemajuan dari kedua orang ratu tersebut. Ananda menjawab bahwa Ratu
Malika mendengarkan Dhamma dengan sungguh-sungguh, sedangkan Vasabhakhattiya
tidak sungguh-sungguh belajar Dhamma. Mendengar ini Sang Buddha berkata bahwa
Dhamma akan memberikan manfaat bagi seseorang yang mempelajarinya dengan
sungguh-sungguh, penuh hormat, dan penuh perhatian serta rajin mempraktekkan
apa yang telah dipelajari.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 51 dan 52 berikut:
Bagaikan sekuntum
bunga yang indah tetapi tidak berbau harum; demikian pula akan tidak bermanfaat
kata-kata mutiara yang diucapkan oleh orang yang tidak melaksanakannya.
Bagaikan sekuntum
bunga yang indah serta berbau harum; demikian pula sungguh bermanfaat kata-kata
mutiara yang diucapkan oleh orang yang melaksanakannya.
Komentar
Posting Komentar