Suatu ketika, tiga puluh orang pemuda dari Paveyyaka bersenang-senang
dengan seorang pelacur di hutan. Ketika mereka lengah, pelacur itu mencuri
beberapa perhiasan dan melarikan diri.
Pemuda-pemuda tersebut mencari pelacur yang lari, di hutan
mereka bertemu dengan Sang Buddha dalam perjalanan. Sang Buddha menyampaikan
suatu khotbah kepada para pemuda tersebut dan mereka mencapai tingkat kesucian
sotapatti. Mereka semuanya bergabung dengan Sang Buddha dan ikut ke Vihara
Jetavana.
Ketika tinggal di vihara, mereka berlatih dengan
sungguh-sungguh hidup sederhana atau melaksanakan latihan keras (dhutanga).
Akhirnya ketika Sang Buddha menyampaikan ‘Anamatagga Sutta’ (Khotbah tentang
Keberadaan Hidup yang Tak Terhitung), seluruh bhikkhu mencapai tingkat kesucian
arahat.
Ketika bhikkhu-bhikkhu yang lain memberikan komentar bahwa
bhikkhu-bhikkhu dari Paveyyaka sangat cepat mencapai tingkat kesucian arahat,
Sang Buddha menjawab dalam syair 65 berikut ini:
Walaupun hanya sesaat
saja orang pandai bergaul dengan orang bijaksana, namun dengan segera ia akan
dapat mengerti Dhamma, bagaikan lidah yang dapat merasakan rasa sayur.
Komentar
Posting Komentar