Suatu saat lima ratus bhikkhu sedang mendiskusikan
pertanyaan, “Apakah yang merupakan kebahagiaan?” Bhikkhu-bhikkhu ini
berpendapat bahwa ujud kebahagiaan berbeda-beda bagi setiap orang. Jadi, mereka
berkata, “Untuk beberapa orang memiliki kekayaan dan kemuliaan seperti seorang
raja adalah kebahagiaan, untuk beberapa orang pemuasan terhadap nafsu indria
adalah kebahagiaan, tetapi untuk yang lainnya memiliki makanan nasi dan daging
adalah kebahagiaan.
Ketika mereka sedang berbincang-bincang, Sang Buddha
menghampirinya. Setelah mengetahui masalah yang sedang mereka perbincangkan,
Sang Buddha berkata, “Para bhikkhu, segala kesenangan yang telah kalian
sebutkan tidak akan membuatmu keluar dari proses lingkaran kehidupan. Dalam
dunia ini, hal-hal yang merupakan kebahagiaan adalah munculnya seorang Buddha,
kesempatan untuk mendengarkan Ajaran Kebenaran Mulia, dan keharmonisan di
antara para bhikkhu.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 194 berikut:
Kelahiran Para Buddha
merupakan sebab kebahagiaan. Pembabaran Ajaran Benar merupakan sebab
kebahagiaan. Persatuan Sangha merupakan sebab kebahagiaan. Dan usaha perjuangan
mereka yang telah bersatu merupakan sebab kebahagiaan.
Lima ratus bhikkhu tersebut mencapai tingkat kesucian arahat
setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
Komentar
Posting Komentar