Anitthigandha tinggal di Savatthi. Dia akan menikah dengan
seorang wanita muda cantik dari kota Sagala, dari Negara Maddas. Pengantin
wanita datang dari kotanya ke Savatthi, dia jatuh sakit dan meninggal dunia
dalam perjalanan. Ketika pengantin pria mendengar kabar tentang kematian
pengantin wanitanya, dia menjadi putus asa.
Dalam keadaan ini, Sang Buddha mengetahui bahwa waktunya
sudah matang bagi pemuda itu untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti, Sang
Buddha menuju ke rumah pemuda tersebut. Orang tua pemuda itu memberi dana
makanan kepada Sang Buddha. Setelah bersantap, Sang Buddha meminta orang tua
pemuda itu untuk membawa anaknya menghadap Sang Buddha.
Ketika pemuda itu tiba, Sang Buddha bertanya mengapa dia
sedih dan putus asa, pemuda itu menjelaskan seluruh kejadian tragis kematian
pengantin wanitanya. Kemudian Sang Buddha berkata kepadanya, “O Anitthigandha!
Dari nafsu timbul kesedihan; tergantung dari nafsu terhadap barang-barang dan
kesenangan duniawai, kesedihan serta ketakutan muncul.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 215 berikut:
Dari nafsu timbul
kesedihan, dari nafsu timbul ketakutan; bagi orang yang telah bebas dari nafsu,
tiada lagi kesedihan maupun ketakutan.
Anitthigandha mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah
khotbah Dhamma itu berakhir.
Komentar
Posting Komentar