Pada suatu hari festival, Sang Buddha memasuki kota Rajagaha
untuk berpindapatta dengan ditemani oleh sejumlah bhikkhu. Di tengah
perjalanan, mereka bertemu dengan lima ratus anak laki-laki yang sedang
berjalan menuju ke suatu taman yang indah. Anak-anak itu membawa beberapa
keranjang kue pancake tetapi mereka tidak memberikan satupun kepada Sang Buddha
dan para bhikkhu. Sang Buddha berkata kepada para bhikkhu, “Para bhikkhu, kamu
akan memakan pancake itu hari ini; pemiliknya akan datang mendekati kita. Kita
akan mendapatkannya hanya setelah ada yang mengambil beberapa pancake.” Setelah
mengatakan hal itu, Sang Buddha dan para bhikkhu berteduh di bawah pohon.
Pada waktu itu Kassapa Thera datang ke sana sendirian.
Anak-anak itu melihatnya dan kemudian menghormat Kassapa Thera, serta
mendanakan pancake mereka kepada Sang Thera.
Kassapa Thera kemudian berkata kepada anak-anak itu, “Guruku
Yang Mulia beristirahat di sana di bawah pohon ditemani oleh beberapa bhikkhu.
Pergi dan danakan pancake kalian kepada-Nya dan para bhikkhu.”
Anak-anak itu melakukan apa yang dikatakan oleh Kassapa
Thera. Sang Buddha menerima dana pancake itu. Kemudian, para bhikkhu berkata
bahwa anak-anak itu sangat menyukai Kassapa Thera.
Sang Buddha berkata kepada mereka, “Para bhikkhu, semua
bhikkhu yang seperti anak-Ku Kassapa disukai oleh para dewa dan manusia.
Beberapa bhikkhu hanya selalu menerima cukup pemberian empat kebutuhan bhikkhu.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 217 berikut:
Barang siapa sempurna
dalam sila dan mempunyai pandangan terang, teguh dalam Dhamma, selalu berbicara
benar dan memenuhi segala kewajibannya, maka semua orang akan mencintainya.
Lima ratus anak laki-laki mencapai tingkat kesucian
sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
Komentar
Posting Komentar