Setelah menerima pelajaran meditasi dari Sang Buddha, lima
ratus bhikkhu pergi ke sebuah hutan untuk berlatih meditasi. Tetapi mereka
mengalami sedikit kemajuan, sehingga mereka kembali kepada Sang Buddha dan
menanyakan pelajaran meditasi lainnya yang akan membuat mereka mencapai hasil
yang lebih baik. Dalam benak hati-Nya, Sang Buddha mengetahui bahwa pada masa
Buddha Kassapa, bhikkhu-bhikkhu itu bermeditasi dengan obyek ketidakkekalan.
Kemudian Beliau berkata, “Para bhikkhu, semua keadaan yang
berkondisi adalah subyek dari perubahan dan akan musnah, oleh karena itu
tidaklah kekal.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 277 berikut:
Segala sesuatu yang
berkondisi tidak kekal adanya. Apabila dengan kebijaksanaan orang dapat melihat
hal ini; maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah Jalan yang membawa
pada kesucian.
Lima ratus bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat setelah
khotbah Dhamma itu berakhir.
Komentar
Posting Komentar