Waktu itu, sedang terjadi kelaparan di negeri kaum Vajji.
Untuk memungkinkan mereka mendapat makanan yang cukup, para bhikkhu menampilkan
diri seolah-olah mereka telah mencapai tingkat kesucian, meskipun sesungguhnya
mereka belum mencapainya. Karena masyarakat desa mempercayai dan menghormati
mereka, maka masyarakat mempersembahkan banyak makanan kepada para bhikkhu dan
hanya menyisakan sangat sedikit bagi mereka sendiri.
Pada akhir masa vassa, sebagaimana telah menjadi kebiasaan,
para bhikkhu dari semua bagian negeri datang untuk memberi hormat kepada Sang
Buddha. Para bhikkhu dari tepi sungai Vaggumuda juga datang. Mereka kelihatan
sehat dan segar sedangkan para bhikkhu yang lain terlihat pucat dan lusuh. Sang
Buddha berkata kepada semua bhikkhu, menanyakan bagaimana mereka mendapat
makanan selama menjalani masa vassa. Kepada para bhikkhu dari tepi sungai
Vaggumuda, Sang Buddha bertanya secara khusus apakah mereka mendapat kesulitan
memperoleh makanan sehubungan dengan kelaparan yang melanda masyarakat. Mereka
menjawab bahwa mereka tidak mendapat kesulitan sama sekali dalam mendapatkan
dana makanan.
Sang Buddha mengetahui bagaimana perilaku para bhikkhu
tersebut untuk mendapat dana makanan yang cukup. Tetapi Beliau ingin memberi
pelajaran kepada mereka dalam hal ini, sehingga Beliau bertanya, “Bagaimana
kamu mengatur sedemikian baik untuk mendapatkan dana makanan selama masa
vassa?”
Para bhikkhu bercerita bagaimana mereka berdiskusi di antara
mereka sendiri dan kemudian memutuskan bahwa mereka seharusnya menyapa satu
sama lain dalam cara sedemikian rupa sehingga para penduduk akan berpikir bahwa
mereka benar-benar telah mencapai tingkat pengembangan batin jhana, dan tingkat
kesucian.
Kemudian Sang Buddha bertanya kepada mereka apakah mereka
telah benar-benar mencapai jhana, dan tingkat kesucian. Ketika mereka menjawab
belum, Sang Buddha menegur mereka.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 308 berikut:
Lebih baik menelan
bola besi panas seperti bara api daripada selalu menerima dana makanan dari
orang lain dan tetap berkelakuan buruk serta tak terkendali.
Komentar
Posting Komentar