Pada suatu kesempatan, Sakka , raja dewa, datang bersama
dengan para pengikutnya untuk menghormat Sang Buddha. Pada saat yang bersamaan,
Kisagotami Theri, dengan kemampuan batin luar biasa (kesaktian) yang
dimilikinya datang melalui angkasa untuk menghormat Sang Buddha. Tetapi ketika
ia melihat Sakka dan rombongannya sedang menghormat Sang Buddha, ia menarik
diri.
Sakka, yang melihat wanita tersebut, bertanya kepada Sang
Buddha siapakah wanita tersebut, dan Sang Buddha menjawab, “O, Sakka! Ia adalah
muridKu, Kisagotami. Suatu ketika, ia datang kepadaKu dengan dukacita dan
penderitaan karena kehilangan anak laki-lakinya dan Aku membuatnya melihat
kenyataan alamiah tentang ketidakkekalan, ketidakpuasan dan ketanpaintian dari
segala sesuatu yang berkondisi. Sebagai hasilnya ia mencapai tingkat kesucian
sotapatti. Setelah masuk dalam pasamuan bhikkhuni, ia menjadi seorang arahat.
Ia adalah salah satu dari pengikut wanita utama-Ku, dan tidak ada bandingnya
dalam hasil latihan pertapaan, yang mengenakan jubah yang terbuat dari
potongan-potongan kain tak terpakai.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 395 berikut:
Seseorang yang
mengenakan jubah kain bekas (pamsukula), kurus, otot-otot terlihat pada seluruh
tubuhnya, bersamadhi seorang diri dalam hutan, maka ia Kusebut seorang
‘brahmana’.
Komentar
Posting Komentar