Pada suatu kesempatan, Mara datang menemui Sang Buddha,
menampakkan diri berujud manusia dan bertanya kepada Beliau, “Bhante! Anda
sering mengucapkan kata ‘param’. Apakah arti dari kata tersebut?”
Sang Buddha yang mengetahui bahwa Mara-lah yang bertanya
tersebut, lalu menegurnya, “O, Mara yang jahat! Kata ‘param’ dan ‘aparam’ tidak
berarti apapun bagimu. ‘Param’ berarti ‘pantai seberang’ yang hanya dapat
dicapai oleh para arahat yang telah terbebas dari kekotoran batin.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 385 berikut:
Seseorang yang tidak
lagi memiliki pantai sini (enam landasan indria dalam) atau pantai sana (enam
obyek indria luar), ataupun kedua-duanya (pantai sini dan pantai sana), tidak
lagi bersedih dan tanpa ikatan, maka ia Kusebut seorang ‘Brahmana’.
Komentar
Posting Komentar