Ketika Sang Buddha sedang menetap di Vihara Veluvana,
Y.A.Sariputta, disertai dengan lima ratus bhikkhu, memasuki desa Nalaka dan
berdiri di muka pintu rumah ibunya sendiri untuk berpindapatta. Ibunya
mengundang mereka masuk ke dalam rumah.
Ketika ia sedang memberikan makanan kepada anaknya, ia
berkata, “O, kau pemakai barang yang tersisa, kau yang telah meninggalkan
delapan puluh mata uang crore, untuk menjadi seorang bhikkhu, kau telah
menghancurkan kami.”
Kemudian ia memberikan makanan kepada para bhikkhu yang
lain, dan berkata kepada mereka dengan kasar, “Kalian semua telah menggunakan
anakku sebagai pembantu kalian; sekarang makanlah makananmu.”
Y.A.Sariputta tidak berkata apapun ataupun menanggapinya
tetapi beliau hanya dengan lembut hati mengambil mangkuk tempat makanan dan
pulang kembali ke vihara.
Setelah tiba di vihara, para bhikkhu memberitahu Sang Buddha
bagaimana Y.A.Sariputta dengan telah bersikap sabar, dan menahan diri terhadap
kata-kata hinaan dari ibunya. Kepada mereka, Sang Buddha mengatakan bahwa para
Arahat tidak pernah marah, mereka tidak pernah kehilangan kesabarannya.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 400 berikut:
Seseorang yang telah
bebas dari kemarahan, taat, bajik, bebas dari nafsu keinginan, terkendali dan
yang memiliki tubuh ini sebagai tubuh akhir, maka ia Kusebut seorang
‘brahmana’.
Komentar
Posting Komentar