Suatu ketika, seorang brahmana dari Savatthi berpikir bahwa
karena Sang Buddha menyebut para pengikutnya ‘brahmana’, ia seharusnya juga
disebut seorang ‘brahmana’ karena ia lahir dari orang tua brahmana. Ketika ia
menceritakan hal ini kepada Sang Buddha, Sang Buddha memberi jawaban kepadanya,
“O, brahmana! Aku tidak menyebut seseorang sebagai seorang brahmana hanya
karena ia dilahirkan oleh orang tua brahmana. Aku menyebutnya seorang brahmana
hanya jika ia terbebas dari kekotoran batin dan telah memotong semua
keterikatan pada kehidupan.”
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 396 berikut:
Aku tidak menyebutnya
seorang ‘brahmana’ hanya karena ia berasal dari keluarga brahmana atau karena
ia lahir dari kandungan seorang ibu brahmana. Apabila dirinya masih penuh
dengan noda, maka ia hanyalah seorang brahmana karena keturunan. Tetapi orang
yang tanpa noda dan telah bebas dari semua ikatan, maka ia Kusebut seorang
‘brahmana’.
Komentar
Posting Komentar