Suatu ketika, seorang brahmana penipu memanjat sebatang
pohon dekat batas kota Vesali dan membiarkan dirinya tergantung terbalik
seperti seekor kelelawar pada salah satu cabang/ranting pohon tersebut. Dari
posisi yang sangat aneh ini, ia terus berkomat-kamit, “O, manusia! Bawakan aku
seratus kepala sapi, banyak keping perak dan sejumlah budak. Jika kamu tidak
membawakannya untukku, dan jika aku jatuh dari pohon ini dan meninggal dunia,
maka kotamu ini pasti akan hancur.” Orang-orang kota tersebut, karena takut
bahwa kotanya akan hancur jika brahmana tersebut jatuh dan meninggal dunia,
membawakan semua yang dimintanya dan memohon dengan sangat padanya untuk turun.
Para bhikkhu yang mendengar kejadian ini memberitahu Sang
Buddha, dan Sang Buddha menjawab bahwa seorang penipu hanya dapat memperdayai
orang-orang bodoh tetapi bukan orang-orang yang bijaksana.
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 394 berikut:
Wahai orang bodoh, apa
gunanya engkau menjalin rambutmu serta mengenakan pakaian kulit menjangan?
Engkau hanya membersihkan bagian luarmu, tetapi hatimu masih penuh dengan
kekotoran.
Komentar
Posting Komentar